Thursday, November 28, 2013

Jenis-Jenis Sandal di Dunia

Kayaknya semua orang pasti punya atau at least pernah pakai yang namanya sandal atau sendal. Alas kaki yang satu ini emang praktis dan udah jadi bagian yang gak terpisahkan dari keseharian kita. Biasanya sandal dipakai saat cuaca panas, makanya alas kaki ini sering jadi andalan orang Indonesia dalam beraktivitas. 

But, did you know? Sandal sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno lho. Kemudian alas kaki ini diadopsi oleh orang Yunani dan Romawi Kuno. Pada waktu itu sol sandal masih terbuat dari gabus, dengan bagian penutupnya terbuat dari kulit yang dijahit dengan bagian alas, dan bagian jari kaki dibiarkan terbuka, serta dilengkapi dengan sabuk atau tali supaya gak terlepas dari kaki si pemakai.
Dulu, sandal dipakai karena kepraktisannya dan kurang dianggap cool karena bentuknya yang terbuka dan memperlihatkan kaki kita. Sekarang, sandal sudah jadi salah satu aspek dalam fashion.

Tapi tau gak sih kamu kalau setiap negara punya nama sandal masing-masing dan model yang berbeda-beda? Mau tau seperti apa bentuknya? Here we go…

Sandal Jepit
Siapa sih yang gak tau sandal jenis ini ? Sandal jenis ini bisa dibilang paling praktis dan nyaman dipakai (asal gak putus aja hehehe…). Buat yang belum tau, sandal jepit memiliki tali berbentuk huruf ‘V’ yang menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Bagian bawah sandal umumnya rata tanpa heels, sedangkan bagian atasnya tanpa penutup. Sandal ini dipakai dengan menempatkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari dan telunjuk kaki supaya gak terlepas dari kaki pemakainya.

Sandal jepit di Amerika disebut sebagai flip-flops, thongs, atau beach sandal. Seusai Perang Dunia II, prajurit Amerika pulang ke tanah air mereka dengan membawa oleh-oleh sandal jepit dari Jepang. Bahkan semasa perang, prajurit Jepang juga membuat sandal dari ban bekas.

Sekadar trivia, ternyata ada sandal jepit yang harganya mencapai US$18.000 (http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/167076-ini-dia-sandal-jepit-termahal-di-dunia-cuma-rp150-juta.html) lho! What’s so special about these flip-flops? Ternyata sandal jepit ini dilukis dengan tangan oleh David Palmer, seniman asal Los Angeles. Hasil penjualan dari sandal jepit ini pun akan digunakan untuk tujuan amal, yaitu untuk menyelamatkan hutan hujan. Selain itu, kalau membeli sandal jepit ini kamu juga akan mendapat sertifikat keaslian dan tas eco-friendly dari Chipkos, bertemu langsung dengan sang seniman, serta menginap gratis selama 2 malam di Montage Hotel, Beverly Hills. 

Bakiak

Telapak sandal ini terbuat dari kayu dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya, sehingga tahan air serta suhu panas dan dingin. Sandal ini sangat populer terutama di masa krisis ekonomi karena harganya yang murah


Di Jawa Timur, bakiak disebut sebagai bangkiak, sementara di Sumatera Barat disebut sebagai terompa galuak. Diperkirakan bakiak terinspirasi dari Jepang dengan para geisha yang biasa memakai alas kaki dengan telapak kayu ini.

Dulu, bakiak masih belum banyak motif dan model, tetapi sekarang udah banyak kreasi-kreasi menarik yang dibuat para pengrajin bakiak buat mempertahankan supaya bakiak gak kalah terkenal (http://www.tokoon.com/Product/Detail/18115/0/0/2/kerajinan-bakiak-lukis-bunga-biru.html) dengan sandal-sandal zaman sekarang.

Klompen
Sandal berbentuk selop asal Belanda ini terbuat dari kayu yang tebal dan berat. Dalam bahasa Inggris, sandal ini disebut clog. Dulu klompen dikonotasikan dengan alas kaki murah yang sering dipakai para petani dan pekerja, tapi sekarang klompen mulai dianggap sebagai bagian dari fashion.

Klompen juga dipakai dalam berbagai gaya tarian. Saat dipakai, fitur yang paling signifikan adalah bunyi klompen yang beradu di lantai. Mirip seperti tap dancing, tapi bunyi yang dihasilkan berbeda.

Patten
Sandal ini mulai muncul di Eropa pada abad pertengahan (http://en.wikipedia.org/wiki/Patten_%28shoe%29) sampai awal abad ke-20. Sandal ini dipakai di luar ruangan dan berfungsi untuk melindungi kaki dari lumpur serta kotoran hewan, serta lebih sering dipakai oleh para budak pada masa itu.

Patten terbuat dari kayu dan alas metal, serta disangga dengan sabuk kulit atau kain. Dalam perkembangan fashion, patten telah berevolusi dan gak lagi jadi sebagai alas kaki biasa, tapi udah didesain sebagai trend masa kini.

Huarache
Sandal yang berasal dari Meksiko ini memiliki ciri khas berupa anyaman (http://en.wikipedia.org/wiki/Huarache_%28shoe%29) dengan materi kulit. Alas kaki ini sudah ditemukan sejak ratusan tahun lalu dan sangat terkenal di kalangan penduduk asli Meksiko.


Sandal ini mulai bervariasi pada tahun 1930. Penggunaan karet dari ban mobil untuk sol pada sandal ini pun jadi populer, mengingat harganya yang lebih murah.

Caligae
Sandal ini dulu sering dipakai oleh tentara legiun pada masa Kekaisaran Romawi, serta oleh semua jajaran termasuk perwira. Sandal ini menjadi simbol (http://en.wikipedia.org/wiki/Caligae) dari ekspansi kerajaan dan juga menjadi salah satu bagian busana paling simbolis dari budaya Romawi kuno.

Sandal yang tepat gak dipakai di luar ruangan oleh orang Romawi, melainkan sebagai alas kaki dalam ruangan. Bahkan terkadang sandal dibawakan oleh para budak untuk diganti saat acara tertentu, seperti perjamuan misalnya.

Paduka
Sandal ini merupakan alas kaki India (http://en.wikipedia.org/wiki/Paduka) yang paling tua dan klasik. Bentuknya pun sangat simple, hanya berupa sol dengan tonggak dan kenop untuk menyangga antara ibu jari dan telunjuk kaki. Tepatnya seperti sandal jepit tanpa tali. Gak kebayang gimana susahnya jalan dengan sandal ini hehehe…

Sandal ini dibuat mengikuti bentuk kaki dengan variasi bahan material, seperti kayu, gading, bahkan silver. Paduka yang terbuat dari kayu sederhana dipakai oleh masyarakat biasa, sementara paduka yang terbuat dari kayu jati, kayu hitam, dan kayu cendana, yang bertatahkan gading atau kawat biasa dipakai oleh masyarakat dengan status yang lebih tinggi.

Kira-kira itulah jenis-jenis sandal dari beberapa negara yang cukup terkenal. Sebenernya masih ada banyak lagi jenis-jenis sandal lainnya, tapi aku pilih yang bentuknya paling unik sekaligus paling terkenal. Kalau ada yang mau nambahin monggo lho…

No comments:

Post a Comment