Mungkin masih banyak
yang belum tahu apa itu kefir dan lebih familiar dengan yogurt. Kalau dilihat
sekilas, kefir terlihat mirip dengan yogurt. Dua-duanya emang terbuat dari susu
dan sama-sama berasa asam. Tapi kefir itu beda banget lho sama yogurt. Karena
pada umumnya yogurt hanya mengandung 4 sampai 5 macam bakteri probiotik,
sedangkan bibit kefir mengandung sampai 42 jenis (strains) bakteri probiotik. Terlebih lagi, probiotik yang ada pada
kefir termasuk jenis-jenis utama yang biasanya gak kita temukan pada yogurt,
seperti Lactobacillus Caucasus, Leuconostoc,
species Acetobacter, dan Streptococcus.
Perbandingan lainnya, jika setengah
liter yogurt mengandung 1,5 triliun organisme berguna, maka setengah liter
kefir mengandung 4 kali lebih banyak organisme dibanding yogurt, yaitu 5
triliun bakteri probiotik yang berguna buat kesehatan kita. Organisme atau
bakteria di dalam kefir ini pun hidup, sehat, dan baik. Begitu memasuki tubuh
kita, bakteri-bakteri itu akan segera menyesuaikan diri dengan kondisi di dalam
tubuh kita.
Selain itu, kefir juga
mengandung ragi-ragi yang berguna, seperti Saccharomyces
Kefir dan Torula Kefir. Ragi kefir ini berfungsi untuk menyeimbangkan bakteri
flora yang ada di dalam usus kita, menstimulasi sistem kekebalan tubuh,
mencegah infeksi dari bakteri Salmonella, dan bahkan dalam beberapa kasus mampu
melawan kanker.
Bakteri dan ragi aktif yang ada di
dalam kefir memberikan lebih banyak nilai nutrisi dibanding yogurt, karena
mampu membantu mencerna bahan makanan yang kita makan. Di dalam usus kita,
kefir akan memecah makanan dan membungkus ampasnya untuk kemudian dikeluarkan.
Dibanding suplemen, kefir memberikan
jauh lebih banyak nilai untuk kebutuhan tubuh kita, seperti mineral, vitamin,
asam amino, L-carnitine, lemak baik, zat anti-mikroba, dan lainnya. Kefir pun
dipandang sebagai makanan yang fungsional karena fungsinya sebagai makanan yang
bisa meningkatkan kesehatan.
Sama halnya seperti yogurt, kefir
terbuat dari susu sehingga bisa menetralisir zat-zat beracun. Para ahli yang
menguji kefir di Pegunungan Kaukasus (yang memang merupakan tempat asal kefir) menemukan
bahwa kefir mampu memusnahkan bakteri E. coli dan membunuh infeksi H. pylori.
Bukan cuma itu aja, ukuran butiran
kefir pun lebih halus dan kecil dibanding butiran yogurt. Jadi kefir lebih
mudah dicerna dan diserap oleh usus kita. Bakteri-bakteri probiotik kefir bisa
membersihkan, menguatkan, dan membuat sehat usus kita, bahkan bisa membentuk
koloni sendiri dalam saluran usus kita.
Pertama kali mencoba
kefir, saya dan keluarga langsung suka. Maklum, saya selalu membiasakan
anak-anak dengan makanan maupun yang menyehatkan sejak kecil dan untungnya gak
butuh usaha keras untuk buat mereka suka makan sehat. Waktu itu saya mencoba
kefir karena dibelikan keponakan sebagai oleh-oleh dari Australia. Ya, Negeri
Kanguru yang satu ini emang cukup aktif dalam membuat produk fermentasi. Tapi
ternyata sukanya berlanjut sampai sekarang. Dan berkat hobi browsing saya di internet, saya
menemukan kefir yang bisa dibeli secara online.
Pada intinya, kefir
merupakan produk yang ideal buat semua usia, baik buat anak kecil maupun orang
tua. Pas banget menjadi solusi buat yang suka sembelit atau ingin punya sistem
pencernaan yang sehat. Yuk mulai konsumsi kefir secara rutin!
No comments:
Post a Comment